![]() | |
foto: SINDOnews.com |
IdnSides, Teheran - Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran mengumumkan peluncuran rudal balistik jarak menengah Sejjil dalam serangan terhadap Israel, menandai penggunaan pertama rudal ini dalam kondisi tempur. Peluncuran ini merupakan bagian dari gelombang ke-12 operasi militer Iran yang diberi nama "Operasi Janji Sejati 3" (Operation True Promise 3), sebagai respons terhadap serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran pada 13 Juni lalu.
Rudal Sejjil, yang pertama kali diuji pada 2008, adalah rudal balistik dua tahap berbahan bakar padat dengan jangkauan antara 2.000 hingga 2.500 kilometer. Rudal ini memiliki panjang sekitar 18 meter, diameter 1,25 meter, dan mampu membawa hulu ledak seberat 500-1.500 kg dengan akurasi tinggi, menjadikannya salah satu senjata strategis andalan Iran.
Berbeda dengan rudal berbahan bakar cair seperti Shahab 3, Sejjil dapat diluncurkan lebih cepat karena tidak memerlukan pengisian bahan bakar sebelum peluncuran, sehingga sulit dideteksi dan dicegat oleh sistem pertahanan udara seperti Iron Dome, Arrow, atau THAAD milik Israel.
Menurut pernyataan IRGC, rudal Sejjil ditargetkan pada situs-situs militer dan logistik Israel, termasuk markas Mossad, fasilitas intelijen militer, dan pangkalan udara di wilayah pendudukan. Serangan ini memicu sirene peringatan di Tel Aviv dan beberapa wilayah lain di Israel, dengan laporan media Israel menyebutkan bahwa setidaknya satu rudal berhasil dicegat, meskipun kerusakan dilaporkan terjadi di beberapa lokasi.
Tasnim News Agency melaporkan bahwa IRGC menyatakan serangan rudal ini akan "berlangsung secara presisi dan berkelanjutan," sebagai bagian dari strategi Iran untuk menekan Israel secara militer. Pernyataan tersebut juga memperingatkan warga Israel untuk tetap berada di tempat perlindungan, dengan menyebut bahwa "langit wilayah pendudukan kini terbuka untuk rudal dan drone Iran."
إرسال تعليق