Asal Usul Martabak, Cemilan Paling Laris di Indonesia yang Ternyata Bukan Asli Indonesia

martabak telor

Idn Sides - Martabak, jajanan legendaris Indonesia yang menjadi banyak favorit kalangan ini ternya bukan asli Makanan khas dari Indonesia, Makanan yang dikenal dengan tekstur renyah di luar dan lembut di dalam ini memiliki sejumlah fakta menarik di balik asal usulnya.

lalu dari manakah Martabak ini awalnya berasal? dan dari Negara mana?. Berikut mimin jelaskan asal usul martabak yang sudah dirangkum dari berbagai sumber media.


Awal Mula di Timur Tengah

Nama "martabak" berasal dari Kata Arab "mutabbaq" yang berarti "dilipat". Hidangan ini pertama kali muncul di Yaman, tepatnya di wilayah Tihamah, pada abad ke-13. Mutabbaq pada masa itu adalah adonan tepung yang diisi dengan daging, bawang, dan rempah-rempah, kemudian dilipat dan dipanggang atau digoreng. Hidangan ini populer di kalangan pedagang dan pelancong karena mudah dibawa dan tahan lama.

Mutabbaq menyebar ke berbagai wilayah melalui jalur perdagangan, termasuk ke India, Semenanjung Arab, dan Asia Tenggara. Di India, mutabbaq berkembang menjadi hidangan yang mirip dengan paratha atau roti canai, sering diisi dengan daging kambing, ayam, dan telur, kemudian disajikan dengan kuah kari.


Masuknya Martabak di Indonesia

Martabak diperkirakan masuk ke Indonesia pada abad ke-16 hingga ke-17 melalui pedagang India dan Arab yang berlabuh di pelabuhan-pelabuhan seperti Aceh, Palembang, dan Jawa. Para pedagang ini membawa resep mutabbaq yang kemudian disesuaikan dengan selera lokal. Di Indonesia, martabak berkembang menjadi dua jenis utama yakni Martabak Telur dan Martabak Manis.


Martabak Telur

Martabak telur, atau yang sering disebut "martabak asin" adalah versi yang lebih dekat dengan mutabbaq asli. Adonan kulitnya terbuat dari tepung terigu yang digoreng hingga renyah, diisi dengan campuran telur, daging cincang sapi atau ayam, daun bawang, dan bumbu rempah seperti kari dan ketumbar. Di Indonesia Martabak telur sering disajikan dengan acara mentimun atau sambal yang merupakan pengaruh lokal.


Martabak Manis

martabak manis

Martabak manis, atau dikenal juga sebagai "terang bulan," adalah inovasi lokal yang muncul di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Berbeda dengan martabak telur, martabak manis memiliki adonan tebal seperti pancake yang dipanggang hingga mengembang. Setelah matang, martabak manis diolesi margarin dan diberi taburan seperti cokelat, keju, kacang, atau susu kental manis. Asal usul nama "terang bulan" konon terinspirasi dari bentuknya yang bulat dan bercahaya seperti bulan purnama.

Martabak manis diperkirakan mulai populer pada era kolonial Belanda di Batavia (sekarang Jakarta). Pedagang Tionghoa di kawasan Glodok turut berperan dalam mempopulerkan hidangan ini dengan menambahkan bahan-bahan seperti susu kental manis dan keju, yang saat itu dianggap sebagai bahan mewah.


Perkembangan dan Variasi

Seiring waktu, martabak terus berevolusi di Indonesia. Di berbagai daerah, muncul variasi lokal yang unik. Misalnya, di Bangka, martabak manis dikenal sebagai "martabak Bangka" karena tekstur yang lebih lembut dan manis. Di Pontianak, martabak manis sering menggunakan topping durian atau pisang. Sementara itu, martabak telur di Aceh kadang diisi dengan campuran rempah yang lebih kuat, mencerminkan pengaruh kuliner Melayu dan India.

Pada era modern, martabak terus berinovasi dengan topping kekinian seperti green tea, red velvet, hingga nutella. Bahkan ada martabak mini dengan ukuran yang kecil, dijual sebagai cemilan ringan untuk anak-anak sekolah.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama